Yang ada Safari di Grid depan, dan di belakangnya ada Shantika warna ungu. Bingung juga naik yang mana. Pengannya sih cepet sampai biar konsumsi kondangannya belum habis. Shantika sajalah, biasanya kalo 2 bis jaraknya rapat pasti bakal berkejaran.
yup, Shantika inilah yang kupilih sebagai pengantarku ke solo
"Solo, Solo Solo, meh mangkat mas." kata mbak2 pramugari berbaju hitam.
06.00 diberangkatkan dengan seat depan penuh, jadinya duduk sejajar pintu belakang aja. 15 penumpang yang diangkut, dan sepanjang jalan mengambil penumpang. Di seat belakang, mbak pramugari sedang mengajari mbak2 yang kelihatannya bakalan jadi calon pramugari.
"karcis2"
"brapa mbak?"
"20 ribu saja"
selembar kertas berwarna hijau berpindah tangan menjadi selembar kertas bergambar bus Shantika berwarna ungu.
Apakah Shantika berjoin dengan Yudha Express? biarlah yang berwenang saja yang menjawab. Saya hanya memfoto saja.
Driver masih muda dan gemar membejek gas, tapi menurut saya kurang halus akselerasinya. Kontrol sebentar di Bawen, lanjut lagi. kantuk tak bisa ditahan lagi, akhirnya tertidur. Lupa berapa menit tidur, udah masuk terminal Tingkir Salatiga, penumpang sudah 3/4 tapi belum ada yang duduk di sampingku. Di depan terlihat Safari yang sedang berkelit dari kejaran Shantika.
Kok perut rasanya aneh ya, antara kembung, lapar, dan rasanya sebah. Tiba tiba ingat kalo kemaren bawa bekal Pir China yang besar dan beratnya 400 gram. Wah lumayan buat sarapan sambil menyaksikan Safari berkejaran dengan Shantika seperti Tom and Jerry. Sebelum masuk terminal Boyolali, Safari di blong karena menurunkan penumpang. Ternyata sampai di Kartosuro dibalas kembali oleh Safari yang menusuk dari kanan pas lampu merah. setelah itu hanya bisa menguntit saja sampai Terminal Tirtonadi.
Kira2 2,5 jam untuk sampai di terminal ini. Bayar peron 200 rupiah dan buang air kecil gratis. Toilet bersih, terminal yang lumayan bersih menurutku.
Tahun 2005 aku menginjakkan kaki di terminal ini, saat akan mencoba mangambil kuliah di UNS, tapi tak jadi kuambil walaupun lulus SPMB. Aku lebih memilih almamater Gay*s saja, yang lebih sesuai dengan kantong orang tuaku yang pas pasan.. Dan sekarang aku menginjakkan kaki di sini dalam keadaan yang jauh berbeda. Tak terasa aku termenung 5 menit bersandar di pilar menghadap terminal keberangkatan bis Surabaya..
"Mira, Mira berangkat" suara kondektur membuyarkan lamunanku.
terlihat Mira ATB memotong jalan SK ATB yang juga mau berangkat. Langsung saja naik Mira, nanti pulangnya naik SK.
on board Mira ATB S 7187 US
Keluar terminal, bus dipacu maksimal mungkin karena dikuntit SK di belakangnya. melewati kota2 yang aku belum pernah lewat. Sragen, Madiun, Magetan hanya itu yang kuingat. Masuk terminal ada penjual arem2, dengan harga 1000 rupiah, lumayan buat mengganjal perut yang sejak pagi belum terisi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, tapi sayang, pas bus mengerem dadakan karena ada penumpang, arem2 yang sudah kubuka putus separo. ancen Wedhus, Lha dipangan ae durung malah wis tibo separo. Piye to Pir, ngerem kok ndadak banget, mbok yo kondho2 disik to.. di persinggahan berikutnya ada penjual arem2 lagi, kubeli lagi dan kali ini aku makan dengan sukses 1 arem2 minis bungkusnya. Ngantuk tak tertahan, tidur2 ayam saja aaah.
3 jam kurang sedikit sampai di Terminal Madiun, naik taksi ke hotel Pondok Indah. Teman2 sudah menungguku di sana, mereka naik kereta. Mereka sampai waktu aku masih di dalam kabin Shantika di daerah Boyolali. Langsung ganti baju batik, gosok gigi dan berangkat ke resepsi..
Selamat menempuh hidup baru kawan, semoga langgeng dan harmonis sampai tua nanti. Dan hanya ajal saja yang bisa memisahkan kalian..
Selamat menempuh hidup baru kawan, semoga langgeng dan harmonis sampai tua nanti. Dan hanya ajal saja yang bisa memisahkan kalian..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar